GAGAS INOVASI PEMBELAJARAN MASA PANDEMI, S1 PENDIDIKAN KIMIA UNIMUS GELAR SEMINAR NASIONAL

S1 Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Inovasi Pembelajaran Kimia dengan Metode Inquiry di Masa Pandemi”. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu, 29 Agustus 2021 secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen Pendidikan Kimia Unimus serta peserta lain di luar Unimus.

Masa pandemi Covid-19 memberikan perubahan yang signifikan terutama pada aspek pendidikan. Untuk meminimalisir penyebaran virus ini perlu dilakukan upaya salah satunya menghindari kerumunan dan kontak langsung dengan orang yang sudah terpapar. Dalam pendidikan, pembelajaran jarak jauh menjadi solusi dalam menghindari kerumunan dan sebagai pengganti untuk pembelajaran secara tatap muka. Dalam pelaksanaannya, banyak kesulitan yang dijumpai dalam pembelajaran jarak jauh terutama pada pembelajaran kimia. Adapun tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengetahui inovasi-inovasi pembelajaran kimia yang dapat diterapkan melalui metode inquiry untuk memaksimalkan capaian pembelajaran di masa pandemi covid-19.

Kegiatan seminar nasional ini diadakan berdasarkan kolaborasi antara Program Studi Pendidikan Kimia Unimus dengan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kimia (HIMADIKMIA) Unimus yang mendatangkan dua narasumber yang mumpuni dibidangnya, yakni Bapak Muhammad Imaduddin, M.Pd.,M.Si (Kaprodi Tadris IPA IAIN Kudus) dan  Ibu Fitria Fatichatul Hidayah, S.Si., M.Pd (Kaprodi Pendidikan Kimia Unimus). Dimoderatori oleh Linda Furwanti, dua narasumber ini menjelaskan tentang metode inquiry yang dapat dijadikan inovasi pembelajaran kimia di masa pandemi.

“Inovasi pembelajaran di masa pandemi ini sangat penting mengingat pembelajaran yang awalnya dilaksanakan secara tatap muka harus diganti dengan pembelajaran jarak jauh. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran jarak jauh yaitu inquiry. Metode ini menekankan pada proses mencari, jadi peserta didik dapat mengalami proses pembentukan sendiri pengetahuannya. Metode ini juga didasarkan pada pencapaian dan penemuan melalui proses berpikir kritis secara sistematis sehingga dalam pembelajaran ini, peserta didik akan lebih banyak belajar sendiri dan mengembangkan kreativitas terutama dalam memecahkan masalah,” jelas Ibu Fitria dalam paparannya.

Ibu Fitria juga menjelaskan tentang cara mengembangkan multiple intelegency pada peserta didik. Multiple intelegency ini merupakan kombinasi beberapa kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang untuk membantu melakukan berbagai aktivitas yang berbeda. Oleh karena itu, sangat diperlukan stimulasi yang dapat mendorong berkembangnya multiple intelegency agar peserta didik dapat mengoptimalkan kecerdasan yang dimilikinya.

Setelah pemaparan materi oleh narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif antara pemateri dengan peserta dalam bentuk tanya jawab, penyampaian closing statement dan foto bersama.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *