Mahasiswa Pendidikan Kimia UNIMUS Kunjungi Sekolah Air Hujan Banyu Bening dan Yoso Farm untuk Implementasi Kimia Lingkungan

Semarang, 19 Desember 2024 – Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) mengadakan field trip edukatif ke Sekolah Air Hujan Banyu Bening di Sleman, Yogyakarta, dan Yoso Farm di Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Kimia Lingkungan yang diajar oleh Eko Yuliyanto, S.Pd.Si, M.Pd., dengan tujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami praktik berkelanjutan terkait isu lingkungan dan perubahan iklim.

Dipimpin oleh Kaprodi Pendidikan Kimia, Dr. Yusrin, M.Pd., kunjungan dimulai di Sekolah Air Hujan Banyu Bening, sebuah inovasi lokal di Tempursari, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Sekolah ini menjadi percontohan dalam pengelolaan air hujan sebagai sumber air bersih yang terjangkau dan berkelanjutan. Mahasiswa mempelajari teknik pemanenan air hujan, penyaringan, dan pengolahan menggunakan karbon aktif dan pasir silika. Selain itu, mereka juga mengukur parameter kimia seperti pH dan kadar TDS untuk memastikan kualitas air hasil pengolahan.

Materi Air Hujan

Kunjungan dilanjutkan ke Yoso Farm di Karangkulon, Trucuk, Klaten, yang dikenal dengan inovasi pertanian berkelanjutan. Mahasiswa menyaksikan penerapan “Kandang Ayam Lestari” yang memanfaatkan limbah organik rumah tangga sebagai sumber pakan ayam, sekaligus menghasilkan pupuk organik. Di sini, mereka belajar bagaimana prinsip Integrated Farmin diterapkan dalam pengelolaan limbah dan budidaya pertanian.

Field Trip Yoso Farm

Dr. Yusrin, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk mempertemukan teori di kelas dengan praktik nyata di lapangan. “Mahasiswa kami harus memiliki wawasan tidak hanya di laboratorium, tetapi juga di masyarakat. Dengan cara ini, mereka dapat memahami peran kimia dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk tantangan global,” ungkapnya.

Integrated Farming

Eko Yuliyanto, S.Pd.Si, M.Pd., selaku pengampu mata kuliah Kimia Lingkungan, menambahkan bahwa pengalaman langsung di lapangan sangat penting untuk memotivasi mahasiswa dalam mempelajari lebih dalam konsep keberlanjutan. “Kunjungan ke dua lokasi ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana ilmu kimia dapat digunakan untuk menjawab permasalahan lingkungan,” ujarnya.

Produksi  Magot BSF

Field trip ini diharapkan dapat menanamkan kesadaran lingkungan pada mahasiswa sekaligus mendorong mereka untuk menciptakan inovasi yang mendukung pelestarian lingkungan melalui pendekatan kimia berkelanjutan.(EY)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *