SIAPKAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM), PENDIDIKAN KIMIA UNIMUS GELAR FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan. Kurikulum ini bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil. Kegiatan ini digelar pada Jum’at, 11 September 2020 secara daring melalui aplikasi Zoom.

Acara yang mengusung tema “Rekonstruksi Kurikulum Merdeka Belajar” ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri atas guru mitra, praktisi bidang kimia, alumni, dan perwakilan mahasiswa pendidikan kimia. Acara ini diawali dengan sambutan dari Ibu Fitria Fatichatul Hidayah, M.Pd. sebagai ketua Program Studi Pendidikan Kimia Unimus dan dibuka oleh Ibu Dr. Eny Winaryati, M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimus.

“Kegiatan FGD bertujuan untuk menindaklanjuti perubahan kebijakan dari kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kaitannya dengan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Melalui acara ini kami harapkan sumbangsih dari bapak/ibu guru, praktisi, alumni, dan mahasiswa untuk memberikan kontribusi supaya program studi ini berjalan dengan baik dan benar serta semakin maju dan jaya. Harapannya program studi ini mampu membentuk lulusan yang profesional dan dibutuhkan di bidangnya, yaitu bidang kimia,” tutur Ibu Fitria.

Narasumber dalam kegiatan FGD ini yaitu Ibu Dra. Endang Tri Wahyuni Maharani, M.Pd. yang memaparkan terkait dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Ibu Andari Puji Astuti, M.Pd. yang menjelaskan tentang parameter capaian pembelajaran lulusan program studi. Pada kegiatan FGD ini, para peserta dapat menyampaikan pendapat dan masukannya kaitannya dengan rekonstruksi kurikulum merdeka belajar di Program Studi Pendidikan Kimia Unimus.

“Ada baiknya Pendidikan Kimia Unimus bekerjasama dengan Dinas Koperasi karena disana banyak sekali UMKM jadi mahasiswa dapat melatih jiwa kewirausahaannya melalui UMKM yang ada di sana,” jelas Ibu Andri, guru mitra dari SMA N 9 Kota Semarang.

“Beberapa kegiatan di Kurikulum Merdeka Belajar ada program mengajar di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), mahasiswa perlu penanaman pendidikan karakter dan ketahanmalangan sehingga mahasiswa tidak kaget apabila terjun ke daerah 3T serta pembelajaran menyenangkan, aplikasi digital dalam pembelajaran, dan pembelajaran yang memanfaatkan bahan yang ada di sekitar,” tambah Ibu Niken Eka Priyani (guru tamu yang mengajar di Kalimantan Barat).

Beberapa peserta yang menambahkan masukan diantaranya Bapak Anto Teguh Setiawan (guru tamu yang mengajar di NTT) yang menjelaskan bahwa untuk menjadi guru harus memiliki kompetensi sosial dan kepribadian serta harus memiliki kebanggaan sebagai seorang guru. Menjadi guru juga harus bisa menulis, IT, berwirausaha, dan kreativitas. Ade Kurniawan sebagai alumni juga menuturkan bahwa kunjungan industri juga sangat penting bagi program studi agar dapat mengenali lingkungan kerja di industri karena tidak semua lulusan kimia menjadi guru, tapi banyak pula yang bekerja di industri. Bapak Affan Salafudin dan Bapak Andicha sebagai praktisi bidang kimia juga menambahkan masukan bahwa ada baiknya mahasiswa agar dapat mempelajari multimedia, big data dan coding, melaksanakan magang pembuatan konten media digital, serta membuka peluang contributor dan membentuk portal karya mahasiswa.

Semua usul dan masukan dari semua partisipan ditampung dan disimpan untuk kemudian dirapatkan kembali dengan para pengurus program studi. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama. (Tin.R)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *